Belajar tatap muka bagi para siswa menghasilkan berbagai macam respon atau kesan. Sebagian murid berpendapat belajar di sekolah langsung dapat melepas rindu dengan teman-teman sebaya. Sebagian murid lain berpendapat belajar di rumah terasa lebih fleksibel, dan mereka dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.

Sumber: freepik.com
Jadi, seperti apa sih kesan-kesan para siswa yang telah mengalami belajar tatap muka kembali setelah sekian lama? Mega Legalisasi akan mengulas satu persatu semua kesan yang tersampaikan ke pendidik-pendidik di sekolah. Sebelum itu, mari kita bahas mengenai kendala pembelajaran online saat pandemi COVID-19.
Baca Juga: Tanggung Jawab Seorang Freelance Penerjemah Bahasa Inggris
Kendala Pembelajaran Online Saat COVID-19
Persebaran COVID-19 membuat pemerintah dari berbagai negara memutuskan untuk menetapkan peraturan bagi para pendidik untuk mengajar via daring. Pembelajaran daring tersebut merupakan upaya untuk mengurangi persebaran virus dengan menahan mobilitas penduduk untuk bepergian selama pandemi berlangsung. Namun ternyata, kebijakan ini malah membuat penduduk pergi berlibur alih-alih tinggal di rumah.
Kendati demikian, pemerintah saat itu tidak bisa memutuskan untuk kembali membuka sekolah. Sebab akan terjadi kerusuhan dari orang tua siswa nantinya, jadi keputusan publik untuk menyikapi pembelajaran daring tetap dibiarkan menjadi pilihan mereka.
Sementara dari sisi pendidik, terdapat beberapa kendala dalam mendidik para siswa saat pembelajaran online berlangsung. Apa sajakah kendala tersebut?
Sulit Membuat Siswa Fokus
Membuat siswa fokus saat pelajaran berlangsung merupakan tantangan tersendiri bagi seorang pendidik. Terlebih lagi, jika para siswa berada di jenjang sekolah dasar, guru juga wajib dapat menyesuaikan dengan kebiasaan siswa.
Misalnya saja, jika ada seorang siswa yang sering ramai sendiri saat pembelajaran, pendidik harus bisa memberi pengertian bahwa pembelajaran itu penting bagi mereka ke depannya, dan maka dari itu, suasana kelas harus kondusif. Pendidik harus mengerti bagaimana cara menyelami karakter setiap siswa, sehingga dia mengerti, bagaimana cara membuat siswa tersebut memahami pentingnya ketertiban saat kelas berlangsung.
Jaringan Internet yang Kurang Memadai
Beberapa daerah yang ada di pelosok mungkin akan merasakan hal ini. Baik siswa maupun pendidik kurang bisa mendapat jaringan internet yang memadai, sehingga pendidik pun kesulitan untuk mengajar daring. Ada pula yang merasakan bahwa harga kuota atau paket internet termasuk mahal, sehingga hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi dua pihak, baik pendidik maupun siswa.
Solusi Dari Yayasan atau Pihak Sekolah/Universitas
Oleh karena itu, beberapa sekolah atau universitas yang memahami hal ini memberikan pilihan yang sedikit dapat membantu para siswa. Mereka mengalokasikan beberapa persen dari biaya UKT/SPP dari para siswa dan mahasiswa untuk memberikan kuota atau paket guna mengikuti kegiatan pembelajaran secara daring.
Kesulitan Penyesuaian Sistem Pembelajaran
Sistem pembelajaran untuk versi daring tentu saja berbeda dengan versi tatap muka. Untuk itu, pendidik mendapat tantangan untuk membuat sistem pembelajaran yang sedikit berbeda untuk membuat siswa/mahasiswa bisa memahami materi dengan baik. Tidak hanya memberikan materi yang tercantum di buku pelajaran, namun pendidik juga belajar bagaimana siswa memahami materi dengan media lain, misalnya saja dalam bentuk video.
Media Pembelajaran Bentuk Video atau Studi Kasus
Dengan adanya pembelajaran bentuk video, siswa akan melihat perspektif baru dalam belajar. Banyak dari siswa sekarang yang memiliki metode belajar audiovisual, jadi belajar dengan video memudahkan mereka untuk memahami konteks materi.
Banyak juga dari siswa yang lebih memahami konteks dengan metode studi kasus. Jika mereka diberikan kasus/permasalahan dan mencari solusinya, mereka akan dengan mudah memahami maksud dari materi tersebut. Biasanya saat kondisi pandemi seperti ini, guru atau dosen akan meminta untuk menyimak suatu kasus atau kejadian yang terjadi di sekitar rumah mereka dan menganalisisnya.
Baca Juga: Jenis Terjemahan yang Cocok Dengan Konteks Tertentu
Kesan Para Siswa saat Belajar Tatap Muka
Jadi bagaimana kesan para siswa saat belajar tatap muka setelah sekian lama belajar secara daring dan mandiri di rumah? Yuk coba kita lihat jawaban-jawaban mereka di bawah ini!
Takut Menghadapi Hari Pertama Tatap Muka
Banyak siswa yang menyatakan ketakutannya di media sosial. Ketakutan mereka pun beragam. Beberapa mengatakan bahwa mereka takut sifat dan sikap guru mereka berbeda total dengan yang terlihat secara daring. Yang lain juga mengatakan bahwa mereka takut tidak akan mendapat teman saat belajar tatap muka, sebab saat belajar daring, mereka tidak membutuhkan teman. Dan ada pula yang masih takut dengan COVID-19 yang sebenarnya masih aktif menyebar di sekitar kita.
Di Twitter, terlihat banyak penggunanya yang mengeluhkan ketakutannya di sebuah menfess mengenai hari pertama tatap muka. Sesuai dengan yang telah kita bahas sebelumnya, siswa banyak takut dengan keadaan sekolah yang tidak sesuai ekspektasi. Seorang siswa dengan username @dasarbaduts mengatakan, “takut bgt sumpah, setakut itu kyk many things could go wrong besok.”
Ketakutan Akan Hal Baru Itu Wajar
Memang, menghadapi hari pertama sekolah dengan sistem yang berbeda akan memberikan perasaan yang campur aduk. Oleh karena itu, para pendidik juga harus bisa membaurkan diri dengan para siswa, agar mereka pun merasa sedikit lebih nyaman belajar di sekolah.
Perasaan Berdebar Menyambut Sistem Belajar Tatap Muka
Pengalaman baru menghadapi pembelajaran luring membuat sebagian siswa merasa excited. Pasalnya, mereka belum sama sekali menjalani pembelajaran sistem luring sebelumnya, jadi mereka memiliki perasaan campur aduk mengenai hal ini.
Beberapa siswa menganggap hal ini sebagai pengalaman baru dan akan menyenangkan ke depannya. Ada juga yang menganggap pembelajaran sistem luring ini akan membuat mereka merasakan pertemanan yang menyenangkan seperti saat sebelum COVID-19 menyerang. Mereka dapat menghabiskan waktu di kafe setelah sekolah atau kuliah selesai, atau mereka bisa merasakan bagaimana kerja kelompok di tempat kos teman.
Merasakan Rasa Lelah Namun Menyenangkan Saat Kerja Kelompok
Terkadang ini yang membuat rindu teman-teman yang sebelumnya merasakan kuliah secara luring. Saat kuliah, mereka merasakan lelah yang begitu hebat, namun mereka juga merasa terhibur karena banyaknya teman yang mendukung. Lalu ketika harus bekerja kelompok, atau saat mereka pusing memikirkan bagaimana mereka akan menyelesaikan Tugas Akhir/Skripsi mereka. Saat itu, banyak yang merasa bahwa pertemanan mereka selama kuliah sangat membantu.
Kerepotan Pindah Lokasi Untuk Mencari Kos
Beberapa siswa atau mahasiswa merasa kerepotan untuk pindah lokasi. Sebelumnya, mungkin mereka merasa lega karena adanya kebijakan daring/online, namun mereka akhirnya kelimpungan dengan kebijakan pemerintah yang memperbolehkan sekolah/kuliah dengan sistem luring. Mereka yang terbiasa dengan sistem daring akan terburu-buru mencari kos, dan juga kebingungan untuk mencari tiket kereta yang hampir habis.
Butuh Sistem Belajar Bilingual Untuk Belajar Tatap Muka?
Bagi para pendidik, bagaimana jika Anda mencoba menerapkan sistem pembelajaran yang tetap unik seperti saat daring?
Pembelajaran melalui video untuk pemahaman yang lebih efektif dapat dipraktikkan, dan kini pendidik pun juga memiliki pilihan untuk menambahkan sistem bilingual atau menambahkan takarir/subtitle. Dengan begitu, siswa bisa mendapat materi, dan juga dapat belajar bahasa lain yang tersedia secara audio atau melalui takarir.
Jika Anda memiliki niat untuk membuat sistem belajar bilingual, Anda bisa mempercayakan ini kepada Mega Penerjemah. Kami memiliki sejumlah penerjemah handal, terpercaya, dan up-to-date dengan teknologi, sehingga kami dapat membantu Anda untuk membuat video pembelajaran bilingual menarik sesuai dengan permintaan Anda.
Dengan pengalaman hampir 20 tahun kami, kami yakin bahwa kami dapat memberikan Anda layanan yang terbaik. Kami juga terbuka dengan komplain atau masukan yang membangun, jadi jangan khawatir dengan hasil yang Anda terima. Dan bila ada kesalahan yang tidak sengaja kami lakukan, Anda bisa klaim garansi dengan menghubungi kami melalui surel atau Whatsapp.
Anda juga bisa melihat berbagai layanan kami yang lain dengan mengunjungi situs web kami berikut ini. Tidak hanya penerjemahan, namun kami juga bisa membantu Anda untuk menyelesaikan proses legalisasi dokumen penting Anda untuk keperluan pindah domisili. Misalnya saja, jika Anda membutuhkan layanan kami untuk mengurus beasiswa, Anda juga bisa menggunakan jasa kami untuk legalisasi ijazah, transkrip, atau akta kelahiran, sesuai dengan kebutuhan Anda.
Kami sangat berharap bahwa kami dapat membantu Anda dengan layanan terbaik.