Dunia perkuliahan serta lingkungan kerja sering sekali berkaitan dengan observasi. Banyak dari kita para pelajar maupun pekerja, harus menuliskan laporan hasil observasi untuk koreksi pekerjaan kedepannya, atau sekadar untuk arsip prodi atau perusahaan tempat kita bekerja. Namun, apakah selama ini kita sudah menerapkan penulisan laporan observasi yang cukup efektif untuk orang lain baca? Jika belum, Mega Legalisasi ingin Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai jenis dan fungsi laporan hasil observasi, agar Anda lebih luwes dalam menulis laporan ini.

Sumber: freepik.com
Baca Juga: Apa Saja Sih Berkas Dokumen yang Penting Untuk Daftar Beasiswa?
Fungsi dan Jenis Laporan Hasil Observasi
Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai kiat menyusun laporan observasi, akan lebih baik jika kita mengenal fungsi dan jenis-jenis dari laporan ini. Secara umum, laporan ini bertujuan untuk menjelaskan informasi mengenai suatu objek yang telah peneliti amati. Sebelum menyusunnya, terdapat beberapa kriteria yang diminta, sehingga peneliti akan lebih mudah dalam mengobservasi. Kriteria tersebut peneliti buat juga untuk memudahkan responden menjawab pertanyaan, tidak berbelit, dan bisa tepat sasaran. Berikut beberapa fungsi lain dari laporan observasi.
Fungsi Laporan Hasil Observasi
Terdapat tiga fungsi mendasar dari laporan observasi, yaitu melaporkan hasil dari pengamatan, sebagai sarana dokumentasi serta sumber informasi faktual.
Melaporkan Hasil dari Pengamatan
Sesuai dengan apa yang telah kita bahas sebelumnya, fungsi utama dari laporan ini adalah untuk menampilkan hasil dari pengamatan. Biasanya orang-orang akan membuat banyak asumsi untuk satu kasus, namun dengan observasi, peneliti mampu mendapat jawaban yang lebih berdasar, sebab mereka telah menelitinya dari kejadian nyata.
Sarana Untuk Dokumentasi
Selain untuk menjawab pertanyaan atau rumusan masalah, penulisan laporan hasil observasi dapat kita jadikan acuan dan sarana untuk dokumentasi. Dengan adanya laporan ini, peneliti dapat berharap peneliti sebelumnya dapat mengacu pada laporan yang telah ia buat dan memperbaiki apa yang mereka lewatkan dalam proses observasi.
Sumber Informasi Faktual
Tak jarang laporan observasi dapat menjadi sumber informasi faktual, sebab peneliti langsung mencari kasus yang terjadi serta para pihak yang terlibat. Karena laporan jenis ini harus memuat data konkret, harus peneliti pastikan bahwa laporan hasil observasi memuat tiga ciri pokok, yaitu faktual, objektif, dan sistematis.
Baca Juga: Apa Sih Fungsi Dari Surat Rekomendasi Dosen?
Jenis Laporan Hasil Observasi
Terdapat dua jenis LHO, yaitu formal dan non-formal. Keduanya memiliki ciri dan kelebihan tersendiri.
LHO Formal
Laporan yang bersifat formal harus memiliki format seperti surat pada umumnya. Kop surat, penggunaan bahasa baku, dan struktur rinci harus ada dalam sebuah LHO. Jenis laporan ini sering peneliti gunakan untuk menampilkan pengamatan pada acara resmi, seperti laporan berita, atau hasil eksperimen yang bersifat ilmiah atau saintifik. Misalnya saja, apabila peneliti ingin mengamati pencemaran limbah di sungai tertentu, atau membandingkan limbah di dua sungai, jenis LHO formal dapat ia gunakan dalam penyusunannya.
LHO Non-Formal
Laporan observasi yang bersifat non-formal sering peneliti tulis dengan struktur yang lebih sederhana. Terkadang, jenis laporan ini lebih pembaca sukai karena lebih mudah mereka cerna, dari segi bahasa dan cara penyampaiannya. Informasi atau fakta menarik sering kita temui pada LHO non-formal, sehingga terkesan lebih santai. LHO non-formal sering kita temui di majalah edukatif seperti Bobo. Terkemas secara menarik dan terkadang juga menampilkan visual yang anak-anak gemari merupakan daya tarik LHO non-formal.
Bagaimana Dengan Anda? Apakah Anda Menyukai Laporan Hasil Observasi yang Formal, atau Sebaliknya?
Apapun jenis laporan hasil observasinya, pastikan Anda membuat laporan dengan tujuan untuk memberikan edukasi yang informatif. Terlepas dari bagaimana Anda menyukai jenis laporan tertentu, Anda harus menerapkan jenis laporan yang dapat memberikan manfaat kepada peneliti selanjutnya dan pembaca Anda yang lain. Dengan begitu, penelitian Anda tidak akan berhenti di Anda saja, namun dapat terus orang-orang kembangkan menjadi lebih baik kedepannya.
Selain itu, pastikan juga bahwa laporan hasil observasi Anda tertulis dalam bahasa yang jelas. Apabila Anda ingin menyebarkan laporan Anda dengan masyarakat luas, akan lebih baik jika Anda menuliskannya dalam bahasa internasional seperti bahasa Inggris. Dengan begitu, orang-orang yang berada diluar jangkauan Anda pun dapat membaca hasil observasi Anda. Bukankah hal itu menjadi suatu yang membanggakan?
Jika Anda masih kebingungan dengan bagaimana Anda akan menerjemahkan laporan Anda, jangan ragu untuk menghubungi Mega Legalisasi sebagai pilihan agensi penerjemahan terbaik. Dengan pengalaman lebih dari dua puluh tahun, Mega Legalisasi hadir untuk Anda yang berminat untuk menerjemahkan laporan penelitian Anda. Dan tidak hanya mengenai laporan penelitian, namun kami juga mampu menggarap legalisasi dokumen Anda, yang mungkin Anda butuhkan ketika Anda mendaftar beasiswa atau berencana bekerja di luar negeri.
Hubungi kami dengan mengunjungi situs web kami disini untuk info lebih lengkapnya.
Baca Juga: Makanan Khas Italia yang Mungkin Anda Sukai, Apa Sajakah Itu?